Salam Bajinger!!
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, perhelatan FGS 2015 telah dilaksanakan dengan lancar dan sukses pada tanggal 5-6 September 2015. Festival Gerobak sapi yang diadakan untuk ke-3 kalinya ini diikuti oleh 227 gerobak yang berarti jumlah pesertanya bertambah secara signifikan sejak FGS 2013 yang diikuti 50 gerobak dan FGS 2014 yang diikuti 200 gerobak.
Pada Sabtu, 5 September 2015, diadakan acara pembukan lomba gerobak custom (modifikasi) yang dibuka oleh Bupati Bantul Drs. Sigit Sapto Raharjo, MM. Lomba gerobak Custom diikuti oleh 10 orang peserta. Salah satu yang paling menarik perhatian pengunjung FGS 2015 adalah gerobak pengantin yang penuh dengan bunga-bunga.
Pada pagi hari minggu 6 September 2015 sejak pukul 07.00 WIB para pengunjung FGS 2015 telah dihibur oleh Jathilan dari paguyuban Kudo Jati Kumoro. Pengunjung tampak antusias memadati areal FGS 2015 terutama di sekitar panggung yang dimeriahkan oleh guyonan kocak MC. Anang batas dan Annisa.
Pada Pukul 08.00 WIB Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X hadir bersama Asisten Deputi Kementrian Pariwisata RI Bapak Tazbir Abdullah, Kepala Dinas Pariwisata DIY Bp. Aris Riyanta, Forkompimda DIY dan Bantul, mantan Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati, Jajaran SKPD terkait dan Muspika Kecamatan setempat serta para tamu-tamu undangan lainnya sambil mengendarai gerobak sapi. Sri Sultan dan para tamu undangan tampak antusias dan nyaman duduk lesehan di gerobak sapi
Dalam sambutannya Sultan menyatakan bahwa gerobak sapi saat ini sudah berkembang kearah industri karena jumlahnya yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan adanya FGS misi mempertahankan alat transportasi tradisional ini dampaknya telah sangat terasa berhasil. Harga gerobak dan sapi membumbung. Sultan berharap kedepannya ada upaya dari pemilik gerobak sapi dan instansi terkait untuk terus mewujudkan gerobak sapi menjadi bagian dari bagian pariwisata DIY. Beberapa wilayah yang selama ini menjadi destinasi wisata dapat dilengkapi dengan adanya alat transportasi gerobak sapi ini sehingga gerobak sapi dapat mengangkat citra pariwisata DIY. seperti dikembangkan di Selarong, Imogiri dan lainnya.
Karena itu Sultan berharap gerobak sapi bisa ditambah desain yang terkait dengan Yogya Istimewa , eperti ada tulisan yang punya aspek kultural, misalnya: "Sing eling lan Waspada", "Aja Rumangsa Bisa" dan lain-lain.
Sementara itu ketua umum FGS 2015, Bowo Harso Nugroho mengungkapkan bahwa antusiasme peserta tidak hanya meningkat tahun ini namun juga diramaikan oleh gerobak sapi dari Klaten dan Boyolali.
Bantul dipilih sebagai tempat penyelenggaraan FGS tahun ini dikarenakan perkembangan jumlah bajingan dan gerobak sapi di Bantul sangat menggembirakan.
Festival gerobak Sapi 2015 dibuka secara resmi dengan membunyikan kluntung (lonceng) sapi secara bersama-sama.
Pada pukul 09.00 acara karnaval FGS 2015 juga dibuka dengan pengibaran bendera start oleh Sri Sultan. Sebanyak 206 gerobak hias beriring melalui jalan imogiri barat, jalan imogiri timur, hingga kembali ke Stadion Sultan Agung.
Karnaval gerobak hias adalah salah satu rangkaian acara FGS 2015. Gerobak hias ini juga dilombakan untuk memilih 3 pemenang. Selain lomba gerobak hias ada pula lomba yang menyedot antusiasme pengunjung yaitu lomba gerobak cart race/ off road yang tahun ini diadakan di arena pacuan kuda stadion sultan agung.
Selain menikmati rangkaian lomba gerobak sapi tamu-tamu undangan juga meninjau galeri pameran lomba desain grafis FGS 2015. Lomba yang diikuti 56 karya dari berbagai daerah di Indonesia ini menunjukkan apresiasi yang luas dari para pelaku dunia kreatif di Indonesia
Lomba desain grafis FGS 2015 adalah salah satu dari 3 lomba yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Selain itu ada juga lomba foto profesional yang mendulang 150 peserta dan lomba foto selfie yang diikuti 1.158 entry foto selfie.
Secara keseluruhan rangkaian acara dan lomba-lomba FGS 2015 telah berjalan dengan lancar dan meraih antusiasme yang baik. Panitia FGS 2015 berharap agar di tahun 2016 acara ini akan kembali digelar dengan meriah tidak hanya untuk gerobak sapi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya namun juga bagi gerobak sapi di wilayah-wilayah lain bahkan di luar jawa untuk dapat berpartisipasi dalam event budaya nan unik ini.
Diharapkan dengan berkelanjutannya Festival gerobak Sapi di tahun-tahun mendatang cita-cita untuk melestarikan gerobak sapi sebagai ikon budaya dan wisata akan terus terwujud dan dilestarikan.
Semakin cinta kita akan keunikan gerobak sapi semakin kukuh gerobak sapi mewarnai budaya dan menjadi pelangi peradaban.
Sampai jumpa dalam Festival gerobak Sapi 2016 yang akan semakin meriah.
0 komentar:
Posting Komentar