FGS 2017 yang diselenggarakan kali ini bersamaan dengan Kenduri Mangayubagya Wisudan Ndalem Gubernur lan Wakil Gubernur DIY (2017-2022) pada tanggal 28-29 Oktober 2017 dilaksanakan di Candi Banyunibo, Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman.
FGS 2017 hari pertama dibuka dengan pagelaran jathilan khas desa setempat dari kelompok kesenian jathilan Turonggo Macho Budoyo. Pagelaran jathilan berlangsung mulai pukul 16.00 hingga jelang Maghrib yang kemudian dilanjutkan kembali pada pukul 19.00 WIB dengan rangkaian kesenian rakyat dan hiburan .
Pada malam harinya acara dibuka dengan smbutan dari Camat Prambanan Bapak Eko Suhargo S.IP. dalam sambutannya Bapak Eko Suhargo menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan FGS di Banyunibo tidak hanya berhenti pada pagelaran semata namun dapat mewujudkan gerobak sapi sebagai alat transportasi yang fungsional. Ia juga berharap penyelenggaraan acara di Banyunibo ini dapat sekaligus mengangkat popularitas Candi Banyunibo dan candi-candi lain di sekitar Prambanan sebagai destinasi wisata baru.
Acara malam hari dimeriahkan dengan kesenian Srandul Dadung Awuk. Merupakan kesenian lokal khas Prambanan yang menceritakan seorang tokoh masyarakat yang bijaksana bernama Dadung Awuk. ia sering diminta tolong oleh para warga. Suatu ketika ia diminta mencarikan permintaan seorang ibu yang sedang mengandung dan menginginkan ikan badir bersisik emas. Lakon Srandul dadung Awuk mengajarkan makna positif bagaimana meraih sesuatu secara cerdik dan bijaksana bahkan dalam hal yang hampir mustahil.
Malam di FGS 2017 makin meriah dengan hiburan musik dari Hasoe Angel yang membuat warga Banyunibo Bergoyang hinggal pukul 23.00 WIB. Selain hiburan panitia juga membagikan banyak doorprize bagi para penonton yang memadati areal FGS 2017.
0 komentar:
Posting Komentar