Salam Bajingers!!!
Pujian Kepada Tuhan YME
Perhelatan FGS 2016 telah selesai digelar oleh Bajingers community bersama Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun ini FGS kembali digelar di stadion Sultan Agung, Bantul, pada 24 - 25 September ini merupakan penyelenggaraan FGS yang keempat kalinya.
Pada festival gerobak sapi (FGS) 2016, digelar berbagai lomba untuk para pemilik gerobak (para bajingan), di antaranya adalah karnaval, custom dan balapan gerobak. Pun juga akan dipilih bajingan dengan penampilan terbaik dari sisi pakaian yang dikenakan saat mengikuti festival. Hadiah yang diperebutkan, selain piala bergilir Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X juga uang yang nilainya jutaan rupiah.
Jumlah peserta yang mengikuti FGS 2016 mencapai 246 gerobak. Jumlah ini meningkat dibanding FGS sebelumnya. Tahun lalu, yang berjumlah 220-an.
Gerobak sapi mulai berkumpul di lokasi pada Sabtu (24/9) sore, pukul 15.00, dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Karnaval gerobak hias akan diadakan pada hari sabtu juga. Karnaval dimulai pada pukul 15.00 dibuka oleh pengibaran bendera start oleh
Aria Nugrahadi, M.Eng, Kepala Dinas Pariwisata DIY
Aria Nugrahadi, M.Eng, Kepala Dinas Pariwisata DIY
Karnaval FGS berarakan melintasi jalan Imogiri Timur dan jalan Imogiri Barat. Sayangnya ditengah karnaval FGS diberkahi hujan deras oleh Tuhan YME. Namun hujan tidak menghalangi proses karnaval.
Hanya agenda dialog para Bajingers dengan Gubernur DIY beserta jajaran pejabat teras di lingkungan Pemerintahan DIY yang di jadwalkan pada pukul 19.00 yang sebelumnya di agendakan berada di tempat terbuka harus dipindahkan kedalam gedung Stadion.
Dalam dialog Sri Sultan Hamengku Buwono X juga berharap FGS dapat menjadi event tahunan yang merupakan salah satu ikon dari destinasi pariwisata di DIY. Diharapkan gerobak sapi akan menjadi identik dengan DIY sehingga bila turis dalam negeri atau mancanegara ingin melihat gerobak sapi, maka DIY adalah daerah pertama yang ingin dikunjungi.
Pesta
para bajingan ini tak hanya berhenti pada hari Sabtu saja. Pada hari Minggu
(25/9) pagi, sekitar pukul 09.00, akan digelar lomba balap gerobak. Lomba ini sangat seru, karena mereka harus memacu sapi yang menarik
gerobak. Bagi mereka yang mencapai finish dengan waktu tercepat akan
jadi pemenang. Tentu lomba ini berbeda dengan karapan sapi.
Menurut Bowo Harsono, Ketua
Panitia FGS 2016, Panitia sangat mendapat arahan bagaimana memajukan festival yang kemudian bisa
menjadi event andalan DIY. Kalau Jember ada fashion festival, Solo
dengan Batik Carnival, maka Yogya juga harus ada festival yang mendunia
lewat gerobak sapi yang tiada duanya di Indonesia. Panitia FGS bertekad tahun
depan digelar di wilayah Candi Prambanan. Mengingat event pada tahun mendatang menjadi tantangan, maka panitia akan meluaskan peserta yang selama ini didominasi wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Selain lomba yang khusus diperuntukkan bagi para pemilik gerobak, tambahnya, ada pula lomba untuk masyarakat umum. Misalnya lomba foto, lomba video, lomba selfie, lomba desain grafis. Hadiahnya juga mencapai jutaan rupiah.
FGS kali ini juga mendapat dukungan dari komunitas pecinta film serta komunitas perupa yang berdomisili di wilayah Sleman Timur. Beberapa perupa akan membuat skets saat festival ini berlangsung. Salah satu sketsa dari nantinya akan diberikan kepada Gubernur DIY sebagai tanda bahwa para perupa Sleman Timur berkomitmen mendukung FGS yang diharapkan menjadi event andalan DIY.
0 komentar:
Posting Komentar